Bahaya Sampah B3 Rumah Tangga bagi Kesehatan
Semua produk industri yang mengandung bahan kimia berbahaya dan berpotensi menjadi sampah B3 wajib diberi label informasi. Melansir dari laman Department of Toxic Substance Control California, ada tujuh simbol yang menandakan bahwa barang tersebut berbahaya. Simbol tersebut biasanya dicetak di kemasan atau tertempel pada barang. Dengan mengetahui simbol ini, kita bisa mengetahui risiko apa saja yang bisa muncul jika barang/produk tersebut tidak digunakan dengan benar.
Misalnya sampah b3 rumah tangga seperti detergent yang mengandung surfaktan yang bisa mengurangi kemampuan berkembangbiak organisme air dan menyebabkan menurunnya kualitas air. Jika kualitas air menurun, tidak hanya memengaruhi keseimbang alam saja, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan manusia.
Baterai bekas juga berbahaya jika berkontak langsung dengan manusia. Kandungan unsur timah dan asam sulfat pada baterai dapat menyebabkan gangguan pernapasan, gangguan otak, gangguan kehamilan hingga impotensi.
Jika terpapar kandungan kimia dari sampah B3 terus menerus, dapat mengakibatkan keracunan akut. Kondisi keracunan akut tersebut dapat mengganggu fungsi otak, susunan saraf dan jantung.
Dalam jangka panjang, kandungan racun dalam sampah jenis ini dapat menyebabkan kelainan pada pembuluh darah, ginjal dan darah. Risiko terburuknya adalah kematian.
Agar terhindar dari bahaya sampah B3 tersebut, penting untuk memahami jenis dan cara mengelolanya. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 101 tahun 2014, disebutkan jika sampah B3 dibedakan berdasarkan sumbernya, menjadi tiga jenis, yaitu:
Sampah B3 Kedaluwarsa
Jenis sampah B3 yang terakhir adalah sampah B3 yang kedaluwarsa atau tumpah, dan bekas kemasan B3. Contohnya adalah methanol, metapirilen, timbal suabsetat, dan lainnya. Sampah ini jarang ditemukan di rumah tanggal.
Manfaat dan Bahaya Sampah Organik
Dalam kuantitas normal dan tidak berlebihan, sampah memiliki manfaat dan dapat digunakan kembali untuk kebutuhan tertentu. Apabila dikelola secara bijak dan tepat, sampah akan mendatangkan keuntungan bagi manusia.
Pada sampah organik, sisa-sisa zat atau nutrisi dalam sampah ini dapat bermanfaat dan berfungsi untuk menyuburkan tanah apabila dijadikan kompos.
Manfaat sampah ini juga terkenal sebagai olahan pakan hewan.
Dapat dijadikan pakan untuk hewan peliharaan seperti pakan ayam, ikan, dan pakan lalat Black Soldier Fly.
Sampah jenis ini bermanfaat juga sebagai sumber listrik melalui pengolahan biogas.
Namun, apabila sampah dalam keadaan over kapasitas dan tidak diolah dengan benar, sampah ini malah bisa menimbulkan bahaya.
Seperti menimbulkan bau, mempengaruhi kualitas air tanah dan air sekitar akibat air lindi sampah yang tidak tertangani dengan baik, menghasilkan gas metana yang merupakan penyumbang gas rumah kaca apabila sampah disimpan dalam kondisi tertutup, kurang sinar matahari dan oksigen, hingga menyebabkan kerusakan lingkungan dan menimbulkan penyakit.
Untuk menghindari hal ini, perlu dipahami bahwa penanganan sampah secara tepat sangat diperlukan. Memilah sampah berdasarkan jenisnya adalah salah satu cara yang bisa dilakukan.
Sumber : Waste for Change
Is your network connection unstable or browser outdated?
Thêm bài hát vào playlist thành công
Rahmat Tahalu, Dian Susanto Axl
Writer: Wulan Viano / Composers: Wulan Viano
Following Bukan Kaleng Kaleng, etc. song/s popular on this Bukan Kaleng Kaleng.
Bukan Kaleng-Kaleng20233:54
Jenis Sampah Organik Basah & Kering
Sampah organik bisa dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik kering dan basah.
Jenis sampah organik kering memiliki kandungan air yang sedikit hingga tidak ada, contohnya adalah ranting pohon, dedaunan kering, tulang belulang, dsb.
Jenis sampah organik basah memiliki kandungan air yang cukup tinggi, membuatnya lebih cepat membusuk dan dapat terurai lebih cepat dibandingkan sampah kering. Contoh sampah organik basah adalah sisa sayuran, buah-buahan, dsb.
Cara Mengolah Sampah B3 yang Aman
Karena ada banyak jenis sampah B3, dan kandungannya berbeda-beda, maka cara memperlakukannya juga berbeda. Mulai dari pemakaian, penyimpanan hingga pembuangan. Melansir dari laman Environmental Protection Agency USA, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah B3 dengan baik:
Tips mengolah sampah B3 di atas bisa dilakukan di rumah. Tapi perlu ditekankan jika mengolah sampah B3 itu tidak mudah dan butuh perlakuan khusus. Oleh sebab itu, lakukan konsultasi dengan pakar atau kamu bisa hubungi Waste4Change untuk mendapat arahan yang tepat.
TEMPO.CO, Jakarta - Sampah rumah tangga adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Namun, seringkali kita tidak menyadari betapa pentingnya memahami, mengelola, dan mendaur ulang sampah rumah tangga dengan benar.
Pengertian Sampah Rumah Tangga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Law Insider, sampah rumah tangga dapat didefinisikan sebagai segala jenis limbah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari di rumah tangga. Hal ini meliputi limbah berukuran besar, mainan taman, dan limbah material bangunan dari proyek mandiri di rumah.
Perlu dicatat bahwa sampah rumah tangga tidak sama dengan sampah organik seperti sisa makanan yang termasuk dalam kategori sampah dapur. Dalam beberapa kasus, pengertian sampah rumah tangga dapat disesuaikan oleh pihak berwenang untuk melayani pelanggan dengan lebih baik.
Sampah rumah tangga meliputi berbagai jenis limbah, seperti kertas, majalah, kemasan, kontainer, serpihan, dan akumulasi bahan lainnya yang timbul dari aktivitas rumah tangga.
Apa yang Termasuk dalam Sampah Rumah Tangga
Sampah rumah tangga dapat mencakup berbagai jenis limbah barang yang tidak diinginkan atau tidak dapat digunakan lagi, seperti kasur tua, perabotan, atau peralatan listrik yang rusak, termasuk:
Apa yang Harus Dilakukan dengan Sampah Rumah Tangga
Dikutip dari Gov.uk, untuk mengelola sampah rumah tangga dengan benar, langkah-langkah berikut dapat diambil.
Sampah rumah tangga adalah masalah yang tidak dapat dihindari, tetapi dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan dan menciptakan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
Tanjungpinang - Banyak hal yang bisa kita pelajari dari sampah organik, untuk itu artikel Waste4Change kali ini akan membahas secara lengkap tentang apa itu sampah organik, apa saja jenis dan contohnya, seperti apa gambar sampah organik dan bagaimana cara mengelola sampah ramah lingkungan ini.
Sebagai catatan, umumnya sampah hanya dikenal sebagai seluruh hasil dari sisa kegiatan manusia sehari-hari juga proses alam. Namun, apabila dilihat lebih detail, akan ditemukan banyak perbedaan dari setiap jenis sampah yang diproduksi. Salah satu diantaranya adalah sampah jenis ini.
Dilihat dari sifatnya, sampah dibagi menjadi dua jenis, yakni organik dan anorganik.
Sumber sampah organik berasal dari sisa makhluk hidup atau alam dan dapat terurai secara alami di lingkungan.
Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari benda tak hidup dan tidak semuanya bisa dikelola kembali.
Apa Perbedaan Sampah Organik dan Sampah Anorganik?
Perbedaan antara organik dan anorganik sebenarnya cukup sederhana. Jika melihat dari karakteristiknya, sampah organik adalah jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari hewan dan tumbuhan serta beberapa diantaranya mudah hancur apabila tertinggal di alam.
Sedangkan, sampah anorganik merupakan kebalikannya.
Sampah anorganik terdiri dari bahan yang bukan berasal dari hewan dan tumbuhan serta tidak mudah hancur secara alami apabila tertinggal di alam.
Oleh karena itu, sampah anorganik perlu dikelola dengan bantuan mesin. Namun, perlu diketahui bahwa penumpukan sampah merupakan masalah yang menjadikan sampah dapat merusak lingkungan.
Meskipun sampah alami dapat terurai secara alami, tetapi apabila kuantitasnya banyak dan bertumpuk di alam, maka sampah ini juga akan bisa merusak lingkungan karena proses penguraiannya membutuhkan waktu lebih lama.
Dengan begitu, organik maupun anorganik perlu dibantu pengelolaannya oleh manusia agar barang sisa tersebut pada akhirnya tidak akan mencemari lingkungan.
Sampah B3 dari Sumber Tidak Spesifik
Jika sampah B3 sumber spesifik biasanya ditemukan di fasilitas kesehatan, berbeda dengan sampah B3 sumber tidak spesifik yang bisa saja ada di rumah kita setiap hari. Sampah B3 jenis ini biasanya berasal dari kegiatan industri yang berkaitan dengan pemeliharaan, pengemasan, pencegahan korosi dan pelarutan kerak. Contohnya seperti aki, baterai bekas, limbah resin, kemasan bekas, oli bekas, dan sampah elektronik.
Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun atau biasa disingkat sampah B3 merupakan sampah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya. Tidak seperti sampah organik yang lebih bersahabat, sampah B3 secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya. Pengelolaannya pun dijalankan secara khusus agar tidak menjadi ancaman bagi lingkungan dan manusia.
Tidak hanya di industri dan laboratorium, hampir di setiap rumah pasti memiliki satu dari beberapa sampah B3 itu. Sebut saja detergent, pengharum ruangan, cairan pembersih kamar mandi, lem perekat, barang elektronik hingga batu baterai. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang belum memahami cara penanganannya yang benar. Padahal pengelolaan yang salah dapat membahayakan banyak hal.
Sampah B3 dari Sumber Spesifik
Sampah B3 jenis ini berasal dari industri yang sudah jelas atau spesifik, seperti industri kesehatan dan laboratorium. Artinya, limbah dari kegiatan industri ini akan menjadi limbah infeksius dan termasuk sampah B3 sumber spesifik. Dan jenis sampah ini akan dibedakan lagi menjadi dua, yakni umum dan khusus. Contoh sampah B3 sumber spesifik umum adalah limbah karbon aktif, asam kromat bekas, dan proses tanning. Sedangkan sampah B3 sumber spesifik khusus bisa berupa slag timah putih, copper slag, nikel slag dan lainnya.
Apa Saja Jenis-Jenis Sampah Organik?
Selain kering dan basah, sampah organik terbagi lagi menjadi 5 jenis sampah berdasarkan sumbernya. Kelima kategori tersebut adalah:
Sampah organik sisa makanan umumnya banyak dihasilkan pada tingkat rumah tangga, serta pada bisnis makanan, seperti restoran dan kafe.
Komposisinya mencakup segala jenis makanan dan bahan pangan, mulai dari cangkang telur, bonggol sayuran, kulit buah, tulang ikan dan ayam, makanan sisa, serta material lain yang telah atau tidak lagi dikonsumsi.
Selain itu, sisa makanan juga mencakup makanan matang yang tidak habis atau tidak terkonsumsi, seperti buah dan sayur-sayuran busuk.
Sayangnya, jenis sampah ini cukup memiliki kuantitas yang tinggi, lho. Menjadikannya mubazir dan menambah jumlah sampah.
Sampah sisa makanan atau dikenal juga dengan food loss & food waste menjadi salah satu penyumbang sampah organik terbesar.
Jakarta Globe memberi peringkat ke dua Indonesia sebagai penyumbang sampah makanan.
Sumber The Economist Intelligence Unit, Indonesia dinobatkan menjadi penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia. Disisi lain, tingkat kelaparan di Indonesia berada di tingkat yang serius.
Sampah organik yang berasal dari kebun merupakan sampah yang materialnya berasal dari taman atau pekarangan, seperti dedaunan, pepohonan, ranting, serta rerumputan sisa pemangkasan.
Sampah jenis ini dikenal juga dengan sampah coklat atau sampah kering. Ideal untuk dimanfaatkan dan diolah menjadi pupuk kompos.
Sampah pertanian merupakan sampah hasil dari pemrosesan tanaman, seperti batang jagung, sekam padi, dan dedaunan. Sisa-sisa pertanian tersebut, biasanya bisa dikelola menjadi kompos.
Sampah dari hewan ternak, seperti kotoran sapi dan kambing, juga masuk ke dalam kategori sampah organik. Sampah ini nantinya bisa diolah menjadi pupuk atau biogas untuk dipakai sebagai bahan bakar.
Bagian tubuh yang dimaksud antara lain adalah potongan kuku dan rambut manusia yang rontok serta bulu atau kulit dari hewan. Perlu diketahui, helai rambut dan kuku bisa jadi bahan komposter, lho.